Lambang Gambar Sila Ke-3

Lambang Gambar Sila Ke-3

Ikut Kegiatan Gotong Royong

Dalam membangun sesuatu pastinya akan mudah jika dikerjakan secara bersama-sama tanpa harus melihat latar belakang siapa yang membantu. Untuk melakukan gotong royong bisa dimulai dari lingkungan masyarakat yang paling dekat.

Meningkatkan Rasa Nasionalisme

Rasa nasionalisme yang ada pada setiap individu harus terus ditingkatkan supaya rasa nasionalisme tersebut tidak pernah luntur. Lunturnya rasa nasionalisme bisa menyebabkan turunnya rasa cinta terhadap tanah air dan keberagaman yang ada di Indonesia. Maka dari itu, sila ke-3 hadir dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Hadirnya sila ke-3 dalam kehidupan masyarakat akan meningkatkan rasa nasionalisme setiap individu. Meningkatnya rasa nasionalisme membuat diri kita tidak ingin untuk membuat suatu konflik yang berujung perpecahan.

Penggunaan berkas global

Wiki lain berikut menggunakan berkas ini:

Berkas ini mengandung informasi tambahan yang mungkin ditambahkan oleh kamera digital atau pemindai yang digunakan untuk membuat atau mendigitalisasi berkas. Jika berkas ini telah mengalami modifikasi, rincian yang ada mungkin tidak secara penuh merefleksikan informasi dari gambar yang sudah dimodifikasi ini.

Akar Menjalar Pohon Beringin

Selain memiliki akar tunggang, pohon beringin juga memiliki akar menjalar. Uniknya, akar menjalar yang ada pada pohon beringin bisa menjalar ke berbagai arah. Akar yang menjalar ini sangat membantu dalam proses pertumbuhan yang dialami oleh pohon beringin.

Hal ini tidak bisa dilepaskan dari fungsi akar menjalar yaitu menyerap air dan udara. Semakin banyak air dan udara yang terserap ke dalam pohon beringin, maka pohon beringin akan tumbuh menjadi lebih besar.

Oleh sebab itu, akar menjalar pada lambang sila ke-3 bermakna sebagai keberagaman Indonesia yang bisa memperkuat dan mempersatukan bangsa Indonesia. Dengan kata lain, untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, maka kita harus saling menjaga dan memelihara keberagaman Indonesia.

Pada sila ke-3, terdapat warna dasar putih yang semakin memperjelas indahnya lambang pohon beringin. Dengan kata lain, warna putih pada lambang ini tidak saling beradu dengan warna-warna lainnya.

Bukan hanya pohon beringin saja yang memiliki makna, warna dasar  putih pada pohon beringin juga memiliki warna. Warna dasar putih pada lambang sila ke-3 melambangkan kesucian, kejujuran, dan kemurnian. Ketiga hal tersebut sangat erat kaitannya dengan harapan bangsa Indonesia.

Hormat Kepada Orang Tua dan Mengargai yang Lebih Muda

Sebagai seorang anak atau seseorang yang lebih muda dari orang lain, memberikan rasa hormat kepada orang tua. Dengan rasa hormat itu, maka orang tua akan memberikan rasa menghargai kepada anaknya atau orang yang lebih muda. Sehingga keharmonisan antar generasi akan terjaga.

Lambang Pancasila dan Artinya

Sila ke-1 Pancasila berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama dilambangkan dengan bintang tunggal berwarna emas. Bintang emas tersebut berada di bagian tengah perisai dan mempunyai latar hitam.

Arti dari simbol bintang sila pertama Pancasila adalah cahaya kerohanian yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia. Adapun bintang tersebut juga bersudut lima yang maknanya adalah cahaya yang menerangi dasar negara yang terdiri dari 5 sila.

Simbol sila kedua Pancasila adalah rantai emas. Sementara, bunyi sila ke-2 adalah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Lambang rantai emas dengan latar belakang merah terdapat di sisi kanan bawah perisai. Rantai tersebut terdiri dari mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling terhubung membentuk lingkaran.

Simbol rantai untuk sila ke-2 ini menggambarkan bahwa setiap manusia, baik laki-laki atau perempuan membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu untuk menjadi kuat layaknya sebuah rantai.

Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan mata rantai lingkaran melambangkan perempuan.

Simbol rantai juga berarti bahwa manusia yang berkemanusiaan dalam filosofi Pancasila, adalah manusia yang mampu mengaplikasikan nilai kemanusiaan ke bentuk tindakan yang mengakui persamaan derajat, dengan mengembangkan sikap saling mencintai, tenggang rasa, dan tidak semena-mena.

Lambang sila ke-3 Pancasila adalah pohon beringin berwarna hijau dan memiliki latar putih. Simbol pohon beringin ada di sisi kanan atas Pancasila.

Arti simbol pohon beringin yang mewakili sila ketiga adalah Indonesia dengan semua rakyatnya yang dapat bernaung di bawah naungan tanah air Indonesia. Pohon beringin menjadi lambang sila ketiga karena pohon tersebut merupakan pohon besar yang mampu meneduhi banyak orang di bawahnya.

Sulur dan akar pohon beringin yang menjalar ke berbagai arah juga dikaitkan dengan keragaman suku bangsa yang bersatu di bawah nama Indonesia.

Sila keempat Pancasila dilambangkan dengan kepala banteng. Bunyi dari sila ke-4 adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.

Adapun kepala banteng dengan warna hitam itu memiliki latar merah. Letak simbol sila keempat ini ada di bagian kiri atas perisai.

Simbol banteng sendiri berarti permusyawaratan. Filosofinya, banteng merupakan hewan sosial yang gemar berkumpul. Oleh sebab itu dapat digambarkan, sebagaimana ketika bermusyawarah orang-orang akan berdiskusi demi menciptakan sebuah keputusan.

Simbol sila kelima adalah padi dan kapas. Lambang tersebut mewakili sila terakhir yang berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Padi dalam sila kelima berwarna kuning dan kapasnya berwarna hijau. Keduanya berada di latar berwarna putih dan terletak di sisi kiri bawah perisai.

Padi yang mewakili sila kelima memiliki arti sandang dan pangan, yang merupakan syarat pokok kemakmuran. Kemudian, padi dan kapas melambangkan kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan dan papan.

Demikian urutan lambang Pancasila dan artinya. Detikers hafal seluruh bunyi Pancasila, bukan?

Pancasila, sebagai fondasi ideologi negara Indonesia, memuat simbol-simbol yang merepresentasikan setiap sila yang ada di dalamnya. Terdapat lima lambang yang menggambarkan esensi masing-masing sila, dan salah satunya adalah Pohon Beringin yang menggambarkan sila ke-3, yakni Persatuan Indonesia.

Sebagai negara kepulauan yang dikenal dengan keragaman suku, ras, dan agama, Indonesia memerlukan penyatuan untuk mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut dan membangun kebersamaan.

Lambang Pohon Beringin yang terhampar di latar putih ini bukan sembarang gambar, melainkan memiliki makna yang dalam.

Pohon beringin telah lama dikenal sebagai lambang kebesaran dan memiliki daya tarik yang unik bagi siapa pun yang melihatnya.

Baca juga: Makna dan Nilai Luhur dalam Perumusan Pancasila bagi Bangsa Indonesia

Hal ini mencerminkan Indonesia sebagai negara yang memiliki kebesaran dan keanekaragaman yang memikat. Lebih lanjut, pohon beringin dapat diartikan sebagai tempat berteduh, sejajar dengan Indonesia yang ramah dan nyaman bagi setiap individu.

Selain itu, pohon beringin juga dikenal sebagai simbol umur panjang dan akar yang kokoh, mencirikan ketahanan dan pertumbuhan berkelanjutan. Ini menggambarkan keteguhan negara Indonesia dalam mencapai tujuan dan aspirasi bangsa.

Latar belakang putih pada gambar melambangkan kemurnian, kesucian, dan kejujuran, tiga prinsip yang erat terkait dengan cita-cita dan tujuan Indonesia.

Baca juga: Pengertian dan Makna Wawasan Kebangsaan bagi Bangsa Indonesia

Sila ke-3 Pancasila yang diwujudkan melalui lambang pohon beringin ini juga menyimpan nilai-nilai penting bagi bangsa Indonesia, antara lain:

1. Persatuan: Lambang pohon beringin mencerminkan nilai persatuan, di mana berbagai cabang dan rantingnya yang berkembang menggambarkan keberagaman masyarakat Indonesia. Seperti pohon yang memiliki banyak cabang namun tetap bersatu dalam satu akar, bangsa Indonesia juga diharapkan dapat menyatukan perbedaan-perbedaan suku, ras, dan agama menjadi kekuatan bersama dalam mencapai tujuan yang lebih besar.

2. Keragaman yang Indah: Seperti keindahan dan daya tarik pohon beringin yang unik, lambang ini mengajarkan tentang keindahan keragaman budaya, adat istiadat, dan tradisi di Indonesia. Nilai ini mengajak masyarakat untuk menghargai dan merayakan perbedaan sebagai aset yang memperkaya dan mencerahkan kehidupan bermasyarakat.

3. Keseimbangan dan Kekuatan: Pohon beringin yang tumbuh besar dengan akar yang kuat menggambarkan nilai keseimbangan dan kekuatan. Sila ke-3 mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara berbagai elemen masyarakat dan membangun fondasi yang kuat untuk kemajuan bersama.

4. Keterbukaan dan Kepedulian: Pohon beringin yang memberikan tempat berteduh bagi banyak makhluk hidup mengajarkan tentang keterbukaan dan sikap peduli terhadap sesama. Sila ini mengingatkan kita untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada sesama warga negara, tanpa memandang perbedaan.

5. Keteguhan dan Pertumbuhan: Kemampuan pohon beringin untuk terus tumbuh dan berkembang sepanjang masa mencerminkan nilai keteguhan dan semangat pertumbuhan. Sila ke-3 mengajak masyarakat untuk memiliki semangat yang kuat dalam menghadapi tantangan dan kesulitan, serta terus berkembang menuju kemajuan yang lebih baik.

Melalui simbol pohon beringin, nilai-nilai di atas menjadi pengingat bagi setiap individu Indonesia tentang pentingnya persatuan, keragaman, keseimbangan, keterbukaan, dan pertumbuhan dalam membangun bangsa yang maju dan harmonis.

Ukuran asli (Berkas SVG, secara nominal 110 × 111 piksel, besar berkas: 9 KB)

Berkas ini berasal dari Wikimedia Commons dan mungkin digunakan oleh proyek-proyek lain. Deskripsi dari halaman deskripsinya ditunjukkan di bawah ini.

English: The Banyan Tree, the symbol of third principle of Pancasila: The unity of Indonesia. Pancasila is Indonesian ideology.

Perbuatan yang tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta meliputi:

العربية ∙ Basa Bali ∙ English ∙ Bahasa Indonesia ∙ 日本語 ∙ Jawa ∙ Minangkabau ∙ Bahaso Melayu Jambi ∙ македонски ∙ Bahasa Melayu ∙ português ∙ русский ∙ Sunda ∙ 简体中文 ∙ 繁體中文 ∙ +/−

Pohon Beringin, simbol sila ketiga Pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia"

3 halaman berikut menggunakan berkas ini:

Arti Lambang Pohon Beringin

Arti lambang Pohon Beringin pada sila ke-3 Pancasila Persatuan Indonesia adalah tempat berteduh atau tempat berlindung sebagaimana Indonesia menaungi beragam suku dan keberagaman dalam sebuah kesatuan. Lambang pohon beringin terletak di bagian atas kiri gambar bintang.

Menjaga Keutuhan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan. Sehingga menjaga keutuhan bahasa Indonesia merupakan salah satu bentuk yang mencerminkan sila ke-3. Untuk menjaga keutuhan bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan cara mempelajari bahasa Indonesia secara mendalam.

Rajin Belajar Supaya Orang Tua Merasa Bangga

Sudah semestinya bagi para pelajar untuk rajin belajar supaya ilmu pengetahuna semakin bertambah sehingga kecerdasan akan meningkat. Kegiatan rajin belajar ini merupakan salah satu perilaku yang mencerminkan sila ke-3.

Memajukan Kebudayaan dan Bahasa Indonesia

Di setiap daerah pasti akan ada budaya-budaya yang menggambarkan kekhasan dari daerah tersebut. Budaya-budaya tersebut akan lebih baik lagi jika diperkenalkan ke luar negeri supaya budaya-budaya Indonesia semakin dikenal di mancanegara.

Memperkenalkan budaya-budaya Indonesia ke luar negeri sama saja memajukan budaya-budaya Indonesia. Memajukan kebudayaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sila ke-3.